Kuliner

Tak Ada Warung, Seorang Ibu di Cianjur Mengorek-ngorek Puing Reruntuhan untuk Mencari Makanan Ringan

Kuliner

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Muamarrudin Irfani

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIANJUR – Pasca gempa bumi yang mengguncang wilayah Cianjur, Jawa Barat membuat aktifitas warga menjadi lumpuh total.

Semua warga terutama yang berada di Kampung Salaeuri, Desa Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat harus berdiam di tenda pengungsian.

Roda perekonomian di wilayah tersebut pun menjadi lumpuh, mulai dari pertanian, perdagangan dan lainnya.

Hal tersebut dikarenakan seluruh bangunan yang berada di wilayah tersebut mengalami kerusakan.

Salah satu warga yang memiliki usaha warung, Dedeh (40) mengungkapkan, bangunanya hancur akibat bumi yang berguncang.

Dedeh bersama suami dan dua anaknya harus mengungsi di tenda pengungsian bersama ratusan korban lainnya.

Bahkan, disaat anaknya yang masih berusia tiga tahun ingin cemilan, ia bingung harus berbuat apa. Di satu sisi warungnya hancur, di sisi lain tak ada harta yang terselamatkan saat gempa terjadi.

Ia harus mengorek-ngorek puing reruntuhan, tak ada yang bisa diberikan olehnya karena warungnya sudah hancur.

“Semuanya warung juga ancur, sekarang kalau pengen ngambilin makanan sampe harus dikerukin dulu, sampe tangan sakit,” katanya.

Selain itu, di wilayah tersebut sangat sulit mencari rumah makan.

Para pengungsi hanya bisa menunggu suply makanan dari bantuan logistik yang datang atau menunggu dapur umum selesai menyiapkan makanan.

Jika ingin membeli makanan atau mencari kebutuhan di warung, maka warga harus menempuh perjalanan kurang lebih 8 kilometer.

Namun, jika kondisi normal 8 kilometer itu maka akan terasa dekat, akan tetapi, di tengah kondisi darurat saat ini, untuk menempuh jarak tersebut bisa membutuhkan waktu hingga satu jam perjalanan.

Hal tersebut disebabkan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang di jalur yang hanya cukup untuk satu kendaraan roda empat.

Sedangkan saat ini, kendaraan roda empat ataupun roda dua begitu membludak melintasi jalur tersebut, dikarenakan dalam kondisi seperti ini banyak kendaraan yang membawa bantuan logistik dan juga kendaraan untuk keperluan evakuasi.