Sosok Ulul Albab: Ayahnya Asli Combongan Sukoharjo, Gabung Klub di Qatar, Jadi Player Escort Ronaldo

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra
TRIBUNSOLO.COM, SOLO – Ulul Albab El Ibrahim mendapat perhatian setelah menjadi player escort asal Indonesia dalam Piala Dunia 2022 Qatar.�
Dia bahkan mendapat kesempatan menjadi player escort bintang Timnas Portugal, Cristiano Ronaldo.�
Itu terjadi saat laga Piala Dunia 2022 Portugal vs Ghana di Stadion Rass Abou Aboud, Kamis (24/11/2022).�
Sebenarnya siapa sosok Ulul Albab El Ibrahim?�
Ulul Albab El Ibrahim atau akrab disapa Brow merupakan buah hati dari pasangan Budi Prasetyo dan Avida Suswanti.�
Brow lahir di Al Khor, sebuah kota pesisir timur Qatar pada tahun 2013.�
Ayah Brow, Budi berasal dari Desa Combongan, Kecamatan/Kabupaten Sukoharjo.�
Dia saat ini diketahui bekerja di perusahaan energi Qatar Gas.�
Sementara ibu Brow, Avida berasal dari Madiun, Jawa Timur. Dia pun saat ini fokus menjadi ibu rumah tangga.�
Budi, Avida, dan Brow sudah tinggal di Qatar selama lebih kurang 14 tahun, tak lepas karena tanggung jawab pekerjaan.�
Adapun Brow saat ini bersekolah di Al Khor Internasional School dan duduk di bangku kelas 5.�
Avida mengungkapkan Brow sangat menyukai sepak bola. Kecintaan itu mulai tumbuh saat usia 4 tahun.�
“(Di usia 4 tahun, Brow) sudah bergabung dengan club bola Al Khor Football Community (AFC) junior,” ungkap dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (26/11/2022).
Di AFC, Brow bukan satu-satunya anak yang berasal dari Indonesia. Setidaknya ada 10 anak Indonesia yang tergabung dalam klub itu.�
Brow pun juga memiliki pesepakbola idola.�
“Dia mengidolakan Cristiano Ronaldo sekali,” ucap Avida.
Adapun Avida mengatakan keluarganya juga menyempatkan waktu untuk pulang ke Indonesia. Itu biasanya dilakukan saat momen liburan musim panas.�
“Kalau tidak Pandemi, kami biasanya pulang setahun sekali, biasanya pas summer holiday,” kata dia.
Avida menuturkan keluarganya pun sangat merindukan hal-hal yang ada di Indonesia. Saat balik ke Indonesia, mereka biasanya menyempatkan waktu menengok orang tua.�
“Kami kangen orang tua yang jelas,dan ketemu saudara-saudara, suasananya, makanannya, dan paling senang kalau ada yang hajatang kami seneng rewang-rewangnya,” tutur Avida. (*)