Polisi Kembalikan Motor Warga yang Sempat Dicuri Maling

Polisi Kembalikan Motor Warga yang Sempat Dicuri Maling
banten.jpnn.com, PANENJOAN – Jajaran Polsek Carenang mengembalikan barang bukti kendaraan bermotor yang sebelumnya dicuri maling kepada pemilik yang sah.
Penyerahan motor tersebut dilakukan Mapolsek Carenang, Jalan Raya Warung Selikur, Panenjoan, Kabupaten Serang.
Pantauan JPNN Banten terdapat tiga unit motor yang dikembalikan kepada pemiliknya.
Salah satu pemilik terlihat senang bukan main setelah mengetahui bahwa motornya akan dikembalikan. Dia sampai mengusap-usap kendaraannya yang sempat hilang.
Kapolres Serang AKBP Yudha Satria mengatakan kendaraan yang diserahkan merupakan dari pengungkapan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
“Kami menyerahkan tiga untuk motor kepada pemilik kendaraan aslinya. Kasus curanmor ini sebelumnya telah diungkap jajaran Polsek Carenang,” kata Yudha kepada JPNN Banten, Rabu (16/11).
AKBP Yudha menambahkan ketiga pemilik motor sekaligus yang menjadi korban pencurian, di antaranya Dasuki, Cecep, dan Asmin.
“Kami berharap kepada masyarakat agar lebih waspada lagi terhadap aksi curanmor. Kegiatan ronda malam untuk lebih ditingkatkan kembali,” katanya.
Dia menyampaikan kepada masyarakat apabila membutuhkan pihak kepolisian agar menghubungi petugas patroli terutama pada tempat-tempat yang rawan pencurian.
“Mudah-mudahan dengan cara ini dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang kurang baik,” jelas dia.
Salah satu pemilik motor, Asmin (40) mengaku senang motornya dapat kembali ke pelukannya.
“Motor saya yang hilang merek Honda Supra X 125. Alhamdulillah sekarang sudah kembali lagi. Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah membantu,” kata Asmin.
Asmin menceritakan motornya hilang tiga bulan yang lalu ketika sedang memotong rumput di sawah pada Jumat sekitar pukul 02.00 WIB.
“Saya motong rumput di sawah motor terparkir berjarak dengan saya sekitar 50 meter,” kata dia.
Dia mengungkapkan motornya itu sehari-hari digunakan untuk berjualan cilok.
“Sejak hilang jadi enggak bisa berjualan. Besok mulai berjualan cilok lagi,” ujar warga Mendaya. (mcr34/jpnn)