Mahasiswa Perlu Tahu, Berikut 7 Fakta tentang Kuliah di Jerman

Ilustrasi mahasiswa. Foto: Shutterstock
Bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi adalah impian banyak orang, terutama bisa menimba ilmu di luar negeri.
Salah satu negara yang diminati oleh para pelajar Indonesia adalah Jerman. Ada 2.460 pelajar Indonesia yang berkuliah di Jerman, lho.
Nah buat kamu yang tertarik dan berminat untuk melanjutkan studi di sana, kamu perlu tahu beberapa fakta kuliah di Jerman. Berikut ini beberapa fakta tentang kuliah di Jerman yang perlu kamu tahu dikutip dari Schoters.
Bahasa yang Digunakan

Ilustrasi mahasiswa. Foto: shutterstock
Saat menjalani kuliah di luar negeri, bahasa menjadi alat komunikasi terpenting di kehidupan sehari-hari. Terutama saat berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Di Jerman, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jerman.
Tapi, meski begitu, tetap ada beberapa program yang diajarkan menggunakan bahasa Inggris. Untuk itu, agar dapat mengambil program kuliah di Jerman, kamu akan diminta untuk memberikan sertifikasi kemampuan bahasa Jerman.
Biaya Kuliah

Ilustrasi biaya sekolah anak. Foto: Shutter Stock
Jerman memberikan kesempatan kuliah gratis di universitas negeri di Jerman. Meski begitu, tetap ada biaya daftar ulang sekitar 250 euro atau sekitar Rp 4 juta. Akan ada biaya tambahan transportasi selama enam bulan disebut juga dengan semesterticket.
Untuk kamu yang ingin mendapatkan beasiswa, jangan khawatir, karena ada banyak program beasiswa yang bisa kamu ikuti. Kamu bisa mencari alternatif melalui beasiswa DAAD atau Deutscher Akademischer Austausch Dienst.
Akomodasi

Ilustrasi milenial kesulitan mengatur keuangan. Foto: Shutterstock
Di setiap universitas di Jerman terdapat organisasi layanan mahasiswa yang disebut dengan studentenwerk. Deutsches Studentenwerk merupakan organisasi serikat mahasiswa di Jerman di mana semua mahasiswa di Jerman berada di bawah payung yang sama.
Organisasi ini menyediakan layanan publik untuk dukungan ekonomi, sosial, medis, dan budaya bagi mahasiswa yang terdaftar di universitas Jerman. Secara khusus, mereka menjalankan kafetaria universitas, asrama, dan menyediakan program BAföG untuk membiayai studi dengan hibah dan pinjaman
Absensi Kehadiran

Ilustrasi mahasiswa ujian. Foto: exam student/Shutterstock
Di Jerman, tak terlalu mementingkan tingkat kehadiran pelajarnya. Jika kamu enggak hadir di perkuliahan, maka hal itu enggak terlalu mempengaruhi dalam perhitungan nilai akademik. Yang terpenting adalah kamu dapat menjawab dan mengikuti ujian di setiap mata kuliah yang ada.
Tidak Ada Remedial

Ilustrasi ujian masuk PTN. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Berbeda dengan Indonesia, di jerman enggak mengadakan ujian remedial. Pelajar yang enggak lulus di satu mata kuliah harus mengulang kembali mata kuliah tersebut selama satu semester.
Enggak Ada Wisuda

Ilustrasi wisuda Foto: Shutterstock
Berbeda dengan perayaan kelulusan di Indonesia. Kelulusan di Indonesia identik dengan perayaan wisuda. Sementara di Jerman, mahasiswa yang telah dinyatakan lulus sidang hanya mendapatkan ijazah beberapa minggu berikutnya tanpa ada acara selebrasi apa pun.
Laporan Afifa Inak