Lokasi Pernikahan Kaesang-Erina, Begini Sejarah Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta
Yogyakarta: Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta akan menjadi lokasi pernikahan putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dengan Erina Sofia Gudono pada 10 Desember mendatang. Tempat yang berada satu kompleks dengan hotel dan mal ini memiliki sejarah panjang berkaitan dengan Kraton Yogyakarta.
Manajer Umum Royal Ambarrukmo, Herman Courbois, mengatakan Pendopo Agung Royal Ambarrukmo sudah digunakan sebelum era Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) VII. Ia mengatakan Sri Sultan HB VII pernah menggunakan kompleks pendopo itu untuk rehat sesaat sebelum digantikan oleh Sri Sultan HB VIII dalam kepemimpinan di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
“Usia pendopo ini 200 tahun lebih,” kata Herman di Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta, belum lama ini pada November 2022.
Terdapat sejumlah bangunan di kompleks Pendopo Agung Royal Ambarrukmo. Selain ada alun-alun, juga ada Pendopo Ageng Dalem, hingga Bale Kambang di bagian kompleks dalam. Bale Kambang tersebut menjadi tempat bertapa Sri Sultan HB VIII menatap Gunung Merapi.

image medcom
Seperangkat gamelan di area dalam Pendopo Agung Royal Ambarrukmo Yogyakarta. (Foto: Ahmad Mustaqim)
“Bale Kambang ini diduplikasi bangunannya di Yogyakarta International Airport Kulon Progo. Ada dibangun dua Bale Kambang di sana (YIA),” kata dia.
Selain itu, ada juga tempat khusus untuk tamu hingga keluarga raja Kraton Yogyakarta di kompleks dalam pendopo tersebut. Tempat tersebut juga disebut menjadi titik singgah para tamu raja sebelum ke Kraton Yogyakarta pada zaman dulu.
“Dulunya di sini tempatnya orang (tamu) dari (Kraton Kasunanan) Solo datang maupun utusan raja. Sebelum mereka masuk ke Kraton, mereka berkumpulnya di alun-alun atau di pendopo,” kata Herman.
Sementara, di sebelah kiri pendopo sebelumnya terdapat bangunan keputran yang kini telah menjadi Hotel Royal Ambarrukmo. Sedangkan, di sebelah kanan pendopo sebelumnya terdapat keputrian yang kini menjadi tempat spa.
Herman mengatakan pendopo tersebut memang menjadi tempat komersial, seperti untuk resepsi pernikahan dan pameran. Meski demikian, kata dia, pendopo tersebut juga dipakai untuk kegiatan lain.

image medcom
Area dalam pendopo (Foto: Ahmad Mustaqim)
“Tempat ini juga dipakai untuk mengembangkan budaya Jawa. Salah satu tempat di Yogyakarta yang kental dan mempromosikan budaya Jawa salah satunya adalah Royal Ambarrukmo,” ujarnya.
Ia mengatakan pendopo juga dipakai masyarakat umum untuk kegiatan kesenian, seperti panehan, patehan, dan menulis aksara Jawa. Menurut dia, juga dilakukan kerja sama sejumlah pihak untuk mengisi kegiatan berbau budaya Jawa di lokasi tersebut.
Herman mengatakan pihaknya juga telah membeli satu set gamelan. Gamelan itu direncanakan menjadi pelengkap untuk pembelajaran mendalang di lokasi tersebut.
“Anak mudanya sekarang lebih tertarik dengan sosial media, tidak lagi dalang-dalangan. Tapi ini budaya kita. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi. Supaya budaya Jawa tetap terjaga,” ungkap dia.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id