Influencer Inggris yang Hina Kain Bali Dirujak Sampai Twit Hilang, Niluh Djelantik Respons Kalem
Suara.com – Ketika masyarakat Indonesia tengah berbangga merayakan kesuksesan menghelat KTT G20 Bali, tiba-tiba mereka dibuat mendidih oleh komentar seorang pemengaruh atau influencer sayap kanan Inggris, Mahyar Tousi.
Usai para delegasi negara G20 mengikuti gala dinner di GWK, Mahyar Tousi mengunggah salah satu foto para pejabat ke Twitter. Di foto itu, ada lima pria yang memakai kemeja batik dan endek.
Salah satunya adalah Mendag Zulkifli Hasan. Ia juga tampak mengobrol santai dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Perdana Menteri Britania Raya Rishi Sunak.
Meyertai foto momen para pejabat di gala dinner G20 itu, Mahyar Tousi memberikan komentar yang bernada menghina.
“What on earth are these idiots wearing [baju apa-apan yang dipakai orang-orang bodoh ini]?!” tulis dia.
Seketika amarah netizen Indonesia meluap, dan hujatan pun memberondong akun Twitter Mahyar Tousi sampai-sampai twitnya dihapus. Kendati begitu, desainer Niluh Djelantik, yang dikenal getol membela Bali, justru menunjukkan respons yang lebih kalem tanpa emosi, tetapi menohok.
Lewat cuitannya yang ditujukan pada Mahyar Tousi, Niluh Djelantik menjelaskan nama kain yang dipakai Trudeau dan Sunak.
“It is called Endek, a traditional handwoven fabric from Bali. It can take days, even months to finish one picece of Endek. Thank you for your curiosity and question [Ini namanya Endek, kain tenun tradisional Bali. Pembuatan satu lembar Endek bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Terima kasih atas rasa ingin tahu dan pertanyaan Anda],” jawab Niluh Djelantik.
Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang digelar di Nusa Dua kini resmi dibuka oleh Presiden Indonesia Jokowi pada Selasa (15/10/22) kemarin. Pertemuan delegasi berbagai negara anggota Group of Twenty (G20) ini membuat sejarah baru di Indonesia, terutama pulau Bali, yang ditunjuk sebagai tuan rumah dalam konferensi ini.
Acara demi acara pun telah dilalui, termasuk gala welcoming dinner pada Selasa malam untuk menjamu para tamu yang didominasi oleh para petinggi negara.
Welcoming dinner ini digelar di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali dengan suguhan makanan dan ornamen khas Indonesia.