Hampir Satu Tahun Pantai Tirtamaya Indramayu Ditutup, Pedagang Terkena Dampaknya
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU – Objek Wisata Pantai Tirtamaya Indramayu sudah tutup nyaris 1 tahun lamanya.
Penutupan sudah terjadi sejak Januari atau awal tahun 2022 sampai dengan saat ini.
Kondisi tersebut dikeluhkan para pedagang.
Mereka mendesak pemerintah daerah segera kembali membuka pantai yang memiliki julukan Pantai Legenda tersebut demi menghidupkan lagi ekonomi para pedagang di sana.
Menurut seorang pedagang, Ato (40), tutupnya Pantai Tirtamaya saat itu terjadi pasca-terjadinya pergantian pengurus atau pengelola pantai setempat.
“Itu terjadi sejak awal Januari 2022,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Kamis (17/11/2022).
Ato menceritaan, sebenarnya dalam periode tersebut, Pantai Tirtamaya sempat juga dibuka, tapi hanya pada momen-momen tertentu saja.
Seperti ketika libur tahun baru, libur Idulfitri, dan libur Iduladha.
Itu pun hanya dibuka dalam hitungan beberapa minggu saja dan kemudian ditutup kembali hingga sekarang.
Ato menambahkan, padahal pedagang di dalam objek wisata sudah sangat terpuruk setelah selama 2 tahun terakhir seluruh objek wisata harus ditutup karena pandemi Covid-19.
Walau pandemi sudah mereda dan sempat dibuka lagi, objek wisata Pantai Tirtamaya Indramayu rupanya masih harus kembali mengalami penutupan.
Atau dengan kata lain, penutupan objek wisata setempat sudah dirasakan para pedagang selama kurang lebih 3 tahun terakhir.
Ato mengatakan, terkait penutupan objek wisata Pantai Tirtamaya, ia kurang begitu memahami akar persoalannya.
Hanya saja, kata dia, kondisi tersebut diketahui terkait proses regulasi.
“Kalau didenger dari rapat dengan dinas, itu katanya nunggu LO dari Kejaksaan, saya juga kurang paham,” ujar dia.
“Kalau dari pedagang sih inginnya hanya pantai bisa dibuka kembali, karena kasian pedagang, rakyat kecil jadi korban terkena imbasnya,” lanjut Ato.
Ato menceritakan, sejak penutupan tersebut, ia yang berjualan di parkiran objek wisata hanya bisa mengandalkan pengunjung yang datang karena tidak tahu informasi pantai ditutup.
Pengunjung itu datang untuk berwisata. Namun, setelah sampai ke lokasi, mereka terpaksa harus mengurungkan niat berlibur karena kondisi pantai yang ditutup.
“Rata-rata mengaku kecewa karena ada yang datang dari luar kota, tapi sampai sini malah tutup,” ucap dia.
Imbas lainnya, pendapatan dari para pedagang pun merosot drastis.
Ato mengaku, tidak jarang harus pulang tanpa membawa uang sepeser pun karena sepinya pengunjung.
“Kadang bawa pulang cuma Rp 10 ribu, tidak jarang juga enggak bawa uang sama sekali. Tabungan juga sekarang sudah habis, kalau untuk keperluan cuma bisa minjem ke sana ke sini,” ujar dia.
Sementara itu, saat Tribuncirebon.com mencoba mengkonfirmasi ke Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Indramayu saat itu sedang tidak ada pejabat di kantor yang bisa dikonfirmasi.