Otomotif

Bukan Cuma Mobil, Keberadaan Sejumlah Barang Milik Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Misterius

Otomotif

TRIBUNJAKARTA.COM – Misteri keberadaan mobil Honda Brio milik satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden I Extension, Kalideres, Jakarta Barat akhirnya terjawab.

Berdasar hasil penyelidikan Ditreskrimum Polda Metro Jaya, mobil tersebut ditemukan di sebuah showroom di sekitar rumah korban.

Mobil itu dijual pada bulan Januari 2022 lalu seharga Rp160 juta.

TONTON JUGA

Sosok yang menjual mobil tersebut tak lain adalah ipar korban, yakni Budyanto Gunawan (69).

“Pokoknya segala informasi sudah kami telusuri, kami akan bawa pada saat proses penyelidikan selesai,” ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di RS Polri Kramat Jati, Rabu (16/11/2022)..

Yang terbaru, ternyata belum semua barang-barang milik para korban�yang hilang ditemukan.

Hengki Haryadi mengatakan, dari hasil penyelidikan sementara, didapati ada beberapa barang milik korban yang masih hilang.

“Ada beberapa barang juga yang kami teliti tidak ada di tempat, namun sudah dalam tahap penyelidikan. Insya Allah kami akan temukan,” kata Hengki.

Namun dia tidak merinci barang apa saja yang kini masih dalam penyelidikan.

Ia hanya menyebut bahwa mobil milik korban kini sudah ditemukan berada di showroom dekat rumah korban.

Perihal penyebab kematian, Hengki menuturkan bahwa pihaknya masih masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari tim dokter forensik gabungan dan uji laboratorium forensik.

Pemeriksaan empat jenazah ini melibatkan tim dokter forensik dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan (Pusdokkes) Polri, ahli Universitas Indonesia (UI), dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

“Kita juga mencari sebab kematian. dan juga motif daripada peristiwa ini oleh karenannya kita juga sudah berkoordinasi dengan Apsifor, asosiasi psikologi forensik,” tuturnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, polisi juga mendalami soal dugaan satu keluarga yang terdiri dari empat orang itu mengikuti aliran atau sekte tertentu.

Empat korban tersebut atas nama Rudyanto Gunawan (71) dan sang istri Margaretha Gunawan (68).

Kemudian, anak dari keduanya bernama Dian (40) dan terakhir adalah Budyanto Gunawan.

“Penyebabnya apakah karena menganut aliran tertentu atau ada hal lain ini masih didalami,” kata Zulpan kepada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Zulpan memastikan keempat korban itu tewas bukan karena kelaparan.

“Sementara bukan karena kelaparan,” ujar dia.

Analisa Sekte

Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Adrianus Meliala, mengungkapkan dugaan aliran sekte yang yang menjadi penyebab kematian satu keluarga di Kalideres.

Ia menduga satu keluarga yang tewas tersebut memiliki kepercayaan apokaliptik.

Keyakinan apokaliptik adalah keyakinan terhadap akhir dunia.

“Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem,” ujar Adrianus pada Sabtu (12/11/2022) sebagaimana dilansir Tribunnews.

Adrianus juga menduga ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.

“Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu,” kata Adrianus.

Lebih lanjut, belakangan dugaan Adrianus itu juga disangkutpautkan dengan temuan buku-buku di TKP rumah mendiang.

Kompolnas Soroti Buku Korban

Sementara, Ketua Harian Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Benny Mamoto dalam program Sapa Indonesia Pagi, Selasa (15/11/2022) kemudian menyoroti penemukan buku berbagai agama tersebut.

Menurut Benny sejumlah bukti buku yang ditemukan tersebut penting untuk didalami.

Penyidik perlu memeriksa setiap coretan yang mungkin sengaja digariskan oleh anggota keluarga tersebut.

Setelah itu, penyidik dapat mencari dan memastikan apakah ada indikasi ajaran tertentu terkait dengan penyebab kematian keempat orang itu.

“Di TKP juga ditemukan buku-buku berbagai macam agama, kemudian buku-buku bacaan ini menurut kami penyidik perlu mendalami.”

“Apakah dalam buku tersebut ada coretan-coretan, ada garis bawah kalimat dan sebagainnya.”

“Ini menjadi penting sehingga jika nanti ditemukan bacaan yang menjurus (aliran tertentu),” kata Benny dikutip dari youTube KompasTv.

Benny juga mengatakan, penyidik perlu menyelidiki lebih lanjut jejak digital korban.

“Yang lebih penting lagi, jejak digital. Apakah mereka sebelum hpnya mati tidak ada listrik, apakah ada komunikasi-komunikasi lain, contoh komunikasi dengan kelompoknya atau pihak yang berafiliasi,” tuturnya.